Cara Hidup Hemat Dengan Mengatur Keuangan Keluarga – Membina rumah tangga dengan hidup hemat dan sederhana bukan berarti kita tidak boleh kaya atau tidak boleh memperlihatkan indahnya rezeki pemberian Allah. Sederhana itu lebih kepada sikap jiwa yang selalu menempatkan diri untuk memberi manfaat bagi orang lain, serta menjaga sikap dan penampilan agar tidak menyakiti orang yang kurang mampu. Salah satu tuntutan yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya adalah sikap hidup sederhana. Hidup sederhana, bahkan di tengah kemampuan untuk bisa mendapatkan hidup serba kecukupan, telah banyak dicontohkan para Nabi. Hidup sederhana di tengah budaya konsumerisme seperti sekarang ini memang butuh perjuangan. Apalagi bagi para wanitayang biasanya lebih mudah tergoda untuk banyak belanja dibanding dengan para pria.
|
| Keluarga bahagia dengan hidup hemat |
Tentu saja kita harus bisa mengatur keuangan keluarga agar bisa hidup hemat. Karena salah satu faktor keharmonisan dalam rumah tangga adalah stabilnya keuangan keluarga. Kita sudah banyak menyaksikan begitu banyak keluarga dan pernikahan yang hancur gara-gara masalah ekonomi, tentu kita tidak ingin seperti itu bukan?. Lantas bagaimana cara hidup hemat dengan mengatur keuangan keluarga? Berikut tips hidup hemat dan sederhana dari Ahmad Gozali, Hilmy Wahdi danBadroni Yuzirman.
Tanamkan prinsip hidup sederhana
Ada banyak referensi yang bisa kita temukan dan bisa diterapkan untuk
membangun hidup secara sederhana. Diantaranya adalah prinsip ikhlas dan tidak berlebihan, tidak membeli barang-barang selain yang dibutuhkan
keluarga, atau pengeluaran keluarga tidak boleh melebihi pendapatan. Kita juga bisa
mengatur keuangan keluarga dengan dengan menanamkan gaya hidup minimalis. Tanamkan keyakinan pada diri dan seluruh anggota keluarga bahwa kebahagiaan tidak harus selalu diukur dengan materi.
‘Menjadi kaya itu memang penting, namun terlihat kaya itu tidaklah penting’.
 |
| Menanmkan prinsip hidup sederhana ditengah keluarga |
Buat aturan untuk diri dan keluarga
Caranya, Anda harus mengatur keuangan keluarga dengan mengutamakan berbelanja untuk sesuatu yang menjadi kebutuhan dan bukan hanya sekedar keinginan. Upayakan untuk menanamkan disiplin dan apabila perlu berikan reward pada diri ataupun anggota keluarga jika berhasil berdisiplin dengan aturan yang dibuat tersebut.
Hindari utang, kecuali untuk keperluan investasi atau sesuatu yang mendesak
Hindari berhutang untuk konsumtif dan
terapkan hidup hemat, bahkan apabila kita berhutang untuk sesuatu yang produktif, upayakan untuk segera dapat melunasinya. Jika kita bisa
membeli barang tanpa utang, itu tandanya kita mampu untuk mengukur kemampuan finansial dan
mengatur keuangan keluarga dengan baik.
Kurangi belanja di swalayan
Selain pajaknya yang cukup besar, swalayan juga menyajikan terlalu banyak pilihan. Efek negatifnya kita akan terdorong untuk membeli barang-barang yang sebetulnya tidak atau belum kita butuhkan sama sekali. Berbeda dengan belanja di pasar tradisional, yang pilihan barangnya sangat terbatas, kita cenderung belanja sesuai dengan kebutuhan. Sebenarnya boleh saja kita tetap belanja di swalayan asal dengan cara membuat sebuah catatan barang yang akan dibeli dan kita harus konsisten dengan catatan itu.Jika belum bisa konsisten, pasar tradisional menjadi pilihan terbaik.
Pilih transaksi tunai dibandingkan debet atau kredit
Berbelanja dengan tunai secara psikologis dapat membuat kita merasa sayang untuk
mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar. Berbeda apabila kita berbelanja dengan transaksi non-tunai apalagi jika menggunakan kartu kredit. Seolah-olah kita tidak mengeluarkan uang saat belanja,padahal sejatinya kita telah membeli dengan pembayaran yang dapat ditunda, alias berhutang. Gaya hidup dengan selalu bergantung pada kartu kredit seperti ini sangat berbahaya sebab dapat mendorong seseorang untuk
bergaya hidup mewah, bahkan melebihi kemampuan finansial yang dimilikinya.
 |
| Keluarga bahagia selalu memperluas cakrawala |
Perluas cakrawala untuk menghemat pengeluaran
Misalnya mengurangi budget untuk
membeli mainan anak. Memang itu merupakan hal yang menyenangkan bagi seorang anak saat mendapat sebuah mainan baru dari orang tuanya dan itu juga merupakan pengalaman untuk mengeksplorasi sesuatu. Jika ini yang dibutuhkan oleh orang tua, tentu banyak masih aternatif yang dapat diberikan orang tua pada anaknya selain dengan membelikannya mainan, seperti dengan mengajak bermain, berolahraga ataupun jalan-jalan di taman.
error: Protected by DMCA
