9 HAL YANG DIRAHASIAKAN ALLAH (BAGIAN KE 3)

9 hal yang dirahasiakan Allah – Tulisan ini merupakan bagian terakhir dari tiga postingan tentang hikmah tersembunyi dari 9 hal yang Allah rahasiakan. Semoga bisa menjadi motivasi khususnya untuk saya dan umumnya bagi siapa saja yang mengambil manfaat dati tulisan ini. Sebelumnya sudah dibahas mengenai 6 dari 9 hal yang dirahasiakan Allah, sekarang merupakan 3 point terakhir yang tidak kalah penting. Namun jika Anda belum membaca postingan sebelumnya, silahkan baca terlebih dahulu 9 hal yang dirahasiakan Allah bagian pertama dan 9 hal yang dirahasiakan Allah bagian kedua. Inilah lanjutannya.

petir biru
9 Hal yang dirahsiakan Allah bagian 3
(Images source: kharisrisanjaya.blogspot.com)


7. Merahasiakan Shalat Wustha

Dalam Al-Quran kita menemukan penjelasan tentang shalat wustha. tepatnya pada surat Al-Baqarah ayat 238:

“Peliharalah shalat-shalat(mu) dan juga shalat wustha. Berdirilah kalian (untuk shalat) karena Allah dengan khusyu’

 

Apa yang dimaksud dengan shalat wustha? Shalat wustha adalah shalat yang paling utama diantara shalat lainnya, setidaknya itulah yang diutarakan dalam beberapa tafsir. Yang jadi pertanyaan, mana yang dimaksud dengan shalat wustha tersebut?. Dalam beberapa tafsir kita bisa melacak bahwa para sahabat Nabi saw dan juga para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini.

shalat khusyu
Shalat Wustha, dirahasiakan Allah
(Foto dari: fandimin.blogspot.com)

Zaid Bin Tsabit misalnya yang terkenal sebagai sekretaris Nabi saw berpendapat bahwa shalat wustha adalah shalat zhuhur, Imam Ali Bin Abi Thalib berpendapat bahwa yang dimaksud dengan shalat wustha adalah shalat ‘Ashar. Sebagian sahabat Nabi lainnya berpendapat bahwa shalat wustha adalah shalat maghrib, pendapat lainnya justru menyebutkan shalat isyalah yang dimaksud dengan shalat wustha. Sahabat Ibnu Abbas menyebutkan bahwa yang dimaksud shalat wustha dalam Al-Quran tersebut adalah shalat shubuh.

Semua pendapat para sahabat Nabi saw tersebut mempunyai alasan masing-masing yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dalam postingan ini karena terlalu panjang ^_^. Hikmah dirahasiakannya shalat wustha ini adalah agar kita bersungguh-sungguh dalam setiap shalat, selalu belajar meningkatkan kualitas shalat agar keutamaan shalat wustha dapat kita raih.

8. Merahasiakan waktu mustajab di hari Jum’at

Hari Jum’at merupakan rajanya hari dan merupakan hari yang agung dalam Islam. Banyak hadits Nabi saw yang menyebutkan tentang adanya suatu waktu di hari Jum’at yang bila kita berdo’a di waktu itu, do’a kita akan mustajab atau segera dikabulkan. Agar do’a cepat terkabul, kita bisa berdo’a di waktu yang baik untuk berdo’a, salah satunya di hari Jum’at. Namun kita tidak pernah tahu kapan waktu ijabah di hari jum’at tersebut.

“Pada hari  itu (jum’at) terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim shalat dan  berdoa meminta suatu kebaikan pada Allah tepat di waktu tersebut, melainkan Allah akan mengabulkannya.” Lalu beliau (Rasulullah saw) berisyarat dengan tangannya, -yang bisa kami pahami- untuk menunjukkan waktu tersebut yang tidak beitu lama (sangat singkat sekali).” (HR. Bukhari dan Muslim)

jum'atan
Hari Jum’at, mengintip saat ijabah
(Foto dari: www.flexmedia.co.id)

Banyak sekali pendapat Ulama tentang waktu mustajab untuk berdo’a di hari Jum’at ini. Saya ringkas saja pendapat para Ulama ini menjadi beberapa bagian:

  1. Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu ijabah do’a di hari Jum’at adalah saat khatib atau imam duduk untuk memulai khutbah hingga selesai pelaksanaan shalat Jum’at. Di waktu yang singkat inilah waktu do’a mustajab. Para ulama berpegang pada hadits riwayat Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari, dia telah menceritakan,

    “Abdullah bin Umar pernah mengatakan padaku, ‘Apakah kamu pernah mendengar ayahmu menyampaikan hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang satu waktu yang ada pada hari Jum’at?’ Aku (Abu Burdah) menjawabnya, “Ya, aku pernah dengar beliau mengatakan, ‘Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Waktu (mustajab) itu terjadi antara duduknya imam (khatib) sampai selesainya shalat (Jum’at).” (HR. Muslim)

  2. Banyak Ulama yang berpendapat bahwa waktu do’a mustajab di hari Jum’at adalah setelah shalat ‘ashar. Banyak hadits shahih yang menerangkan tentang hal ini, dalam tulisan ini saya kemukakan satu saja berikut ini,

    “Hari Jum’at itu dua belas  jam. Di dalamnya ada satu waktu yang tidaklah seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah di waktu itu, kecuali Allah akan mengabulkan (do’anya). Maka carilah waktu inidi waktu-waktu terakhir setelah shalat Ashar.”  (HR. An-Nasa’i)

  3. Masih ada pendapat lain dengan pegangan dalil masing-masing yang tidak saya bahas panjang lebar disini. Yaitu yang menyebutkan bahwa waktu mustajab di hari jum’at adalah setelah shalat shubuh sebelum terbit matahari. Ada juga yang berpendapat waktu mustajab itu saat khatib duduk diantara dua khutbah (saat duduk setelah khutbah pertama, sebelum berdiri untuk khutbah kedua).
shalat khusyu
Berdo’a tanpa batas waktu dan tempat
(Images source: skipabelan.fkip.uns.ac.id)

Hikmah dirahasiakannya waktu ijabah do’a di hari Jum’at ini agar sepanjang hari Jum’at kita senantiasa berdo’a sepanjang hari. Siapa tahu saat kita berdo’a dengan hati yang khusyu’ dan ikhlas bertepatan dengan waktu mustajab. Berdo’a bisa di lakukan dimana saja, tidak terbatas oleh tempat, kecuali ditempat-tempat yang kurang baik untuk menyebut nama Allah seperti di dalam WC atau kakus. Berdo’a juga bisa dilakukan di dalam hati, jadi tidak ada alasan untuk tidak memperbanyak memanjatkan do’a sepanjang hari Jum’at ^_^.

9. Merahasiakan As-sab’ul Matsani Dalam Al-Quran

“Dan sungguh Kami telah berikan padamu As-Sab’ul Matsani (tujuh yang dibaca berulang-ulang) dan Al-Qur’an yang agung”. (QS. Al-Hijr: 87)

Sab’ul Matsani adalah tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang. Tujuh ayat yang mempunyai keutamaan dibanding ayat lainnya. Pendapat paling banyak yang di bahas dalam banyak tafsir Al-Quran menyebutkan bahwa As-sab’ul Matsani adalah surat Al-Fatihah, karena dia terdiri dari tujuh ayat yang sering di baca berulang ulang dalam shalat.

quran
Surat Al-Fatihah, apakah As-Sab’ul Matsani?
(Foto dari: faisalchoir.blogspot.sg)

Ada pula ahli tafsir yang mengatakan bahwa As-Sab’ul Matsani adalah tujuh surat terpanjang yang terdapat dalam al-Qur’an, yaitu suratAl-Baqarah, kemudian surat Ali Imran, surat An-Nisa, surat Al-Maidah, lalu surat Al-An’am, surat Al-A’raf dan terakhir surat Al-Anfal yang disatukan dengan surat At-Taubah. Sebagian lagi menyebutkan bahwa  As-Sab’ul Matsani adalah al-Qur’an itu sendiri.Hikmah dirahasiakannya As-Sab’ul Matsani ini agar kita membaca semua isi Al-Quran, dengan demikian secara langsung ataupun tidak As-Sab’ul Matsani juga akan terbaca, ayat yang mempunyai banyak khasiat, obat dari berbagai macam penyakit.

Dengan diterbitkannya postingan ini, berarti pembahasan fanind.com tentang 9 hal yang dirahasiakan Allah telah selesai. Semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membaca.

loading...